Laman

Rabu, 27 Januari 2016

Belum!


Matahari turun, lalu menghilang
Semua tinggal kegelapan
Yang menyisakan titik-titik remang
Menunggu hadirnya sebuah jaya
Indonesiaku yang MERDEKA


Pertumpahan darah telah terjadi
Musuh menyerang musuh!
Sultan kalah melawan kopral, jendral!
Pada akhirnya
Kegelapan itu didampingi mayat-mayat angin
Genangan dan gumpalan darah
Bau busuk dimana-mana
Dentingan pedang menggema
Petir meraung-raung
Semua mati, pejuang-pejuang itu mati
Demi Indonesiaku, Indonesia kita!!

Namun saudaraku...
Bau busuk itu akan menjelma menjadi aroma jihad
Aroma kebanggaan
Yang menitipkan satu harapan
Mengecap kebebasan
Merdeka kebebasan
Merdeka dibayar darah
Kebasan dibayar jiwa
Mati dibayar MATI

Created by : Rizma W.

PS: Puisi ini pernah dipentaskan secara teatrikal oleh Teater Gaman (MAN 3 Kediri)

4 komentar: